MTSN 5 KAMPAR
Dalam usaha ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagimana tertuang dalam Mukaddimah UUD 1945, para pemuka masyarakat dan pemuka agama yang ada di Lipatkain sebagai Ibu Kota Kecamatan Kampar Kiri, pada Tahun Pelajaran 1955/1956 sepakat untuk mendirikan sebuah Sekolah Menengah Tingkat Pertama yang bercirikan Agama Islam dengan nama SMPI (Sekolah Menengah Pertama Islam). Yang dituakan sebagai Kepala Sekolah yang akan mengatur Proses Belajar Mengajar dipercayakan kepada almarhum Bapak Ahmad, yang sehari-hari dikenal dengan sebutan Bapak Guru Amat. Semenjak berdiri sampai akhir Tahun Pelajaran 1955/1956, Proses Belajar Mengajar berjalan dengan baik tanpa ada kendala.
Di desa-desa lain dalam Kecamatan Kampar Kiri pada waktu itu belum ada satupun Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SLTP). Memasuki Tahun Pelajaran 1956/1957, pimpinan sekolah dilanjutkan oleh Bapak Teuku Nawawi, Proses Belajar Mengajar mulai terganggu oleh suasana Pergolakan PRRI (Pemberontakan Revolusioner Republik Indonesia). Akhirnya kegiatan Belajar Mengajar tidak dapat dilanjutkan, karena masyarakat Lipatkain sebagian besar mengungsi meninggalkan Lipatkain mencari tempat-tempat yang aman.
Setelah keadaan berangsur membaik, dan masyarakat sudah banyak kembali ke Lipatkain dari tempat pengungsiannya, maka pemuka masyarakat dan pemuka agama bersama pengurus sekolah mengadakan musyawarah. Atas kesepakan bersama mulai Tahun Pelajaran 1958/1959 kegiatan Belajar Mengajar diteruskan kembali dan nama sekolah ditukar dari SMPI menjadi PGAP (Pendidikan Guru Agama Pertama). Jabatan Kepala Sekolah dipercayakan kepada Bapak Abdul Aziz, kemudian diteruskan oleh Bapak Almuis. An.